Perdagangan Sesi Asia: Apa yang Harus Diperhatikan

Getting Started

Ketika jam menunjukkan pukul 11:00 GMT dan matahari mulai terbit di atas Tokyo, sesi trading Asia membuka pintunya untuk gelombang aktivitas pasar yang baru. Meskipun sering diabaikan karena volatilitas tinggi di London dan New York, sesi Asia menyimpan banyak peluang, tetapi hanya jika Anda tahu apa yang harus dicari.

Mari kita uraikan secara praktis.

1. Perkirakan Volatilitas yang Lebih Rendah - dan Rencanakanlah Dengan Tepat

Hal pertama yang diperhatikan oleh para trader mengenai sesi Asia adalah bahwa sesi ini cenderung lebih tenang. Anda tidak mungkin melihat perubahan harga yang besar kecuali ada data ekonomi utama yang dirilis dari wilayah tersebut. Pemain-pemain kuncinya? Jepang, Australia, Cina, dan terkadang Korea Selatan dan Selandia Baru.

Jadi, apa artinya bagi Anda? Nah, jika Anda adalah seorang trader breakout, ini mungkin bukan tempat bermain yang ideal untuk Anda. Namun, jika Anda menyukai strategi range-bound atau mean reversal, sesi ini mungkin cocok untuk Anda. Pasar sering berkonsolidasi selama waktu ini, yang dimanfaatkan oleh para trader berpengalaman untuk mendapatkan keuntungan.

2. Perhatikan Pasangan JPY, AUD, dan NZD

Sesi ini sangat dipengaruhi oleh berita lokal dan data ekonomi terutama dari Jepang dan Australia. Perhatikan kalender ekonomi untuk pengumuman seperti pernyataan Reserve Bank of Australia (RBA) atau angka PDB Jepang.

Pasangan JPY (seperti USD/JPY) dapat bergerak secara signifikan jika ada perubahan kebijakan dari Bank of Japan, sementara AUD dan NZD sering bereaksi terhadap harga komoditas dan indikator ekonomi Tiongkok karena hubungan perdagangan mereka dengan Tiongkok.

3. Likuiditas Meningkat Secara Bertahap - Terutama di Awal

Likuiditas di awal sesi Asia, terutama saat pembukaan pasar Sydney, seringkali tipis. Spread dapat melebar, dan pergerakan harga mungkin tampak tidak menentu. Namun, saat Tokyo dibuka dan trader di Jepang mulai mengeksekusi order, sesi ini menemukan ritmenya.

Jika Anda melakukan scalping atau menggunakan strategi jangka pendek, berhati-hatilah untuk tidak masuk terlalu dini. Tunggu sampai likuiditas Tokyo meningkat sebelum membuat trade.

4. Cari Kelanjutan atau Habisnya Pergerakan Sebelumnya

Sesi Asia terkadang bisa menjadi ketenangan setelah (atau sebelum) badai. Jika sesi AS berakhir dengan momentum yang kuat, sesi Asia dapat melanjutkan tren tersebut atau menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan pembalikan arah.

Gunakan waktu ini untuk menilai tren yang lebih luas. Carilah konsolidasi, retracements, atau penembusan yang gagal. Petunjuk ini dapat mempersiapkan Anda dengan baik untuk trading selama sesi London yang lebih bergejolak.

5. Jangan Terlalu Banyak Trading - Biarkan Pasar yang Mengarahkan Anda

Mungkin jebakan terbesar selama sesi Asia adalah kebosanan trading. Saat harga bergerak lambat, banyak trader mencoba memaksakan trading yang sebenarnya tidak ada. Ini adalah cara cepat untuk mengembalikan pip hasil jerih payah Anda ke pasar.

Bersabarlah. Jika pengaturannya tidak bersih, biarkan saja. Disiplin adalah hal yang membedakan trader yang berumur panjang dengan trader yang cepat lelah.

Pikiran Akhir

Trading di sesi Asia bukanlah tentang adrenalin, melainkan tentang ketepatan, kesabaran, dan pemahaman tentang perilaku sesi ini yang berbeda dengan sesi lainnya. Menguasainya tidak hanya akan membuka peluang baru, tetapi juga mempertajam disiplin trading Anda secara keseluruhan.